Buka Senin s/d Sabtu (Hari Kerja)
Kontak IGD 24 Jam (0512) 21083 / 0823-5050-9879

Anna Aprianti dan Laila Kurniati terpilih dalam seleksi Nakes Teladan Tingkat Provinsi Kalimantan Selatan.
Keduanya merupakan tenaga kesehatan di Rumah Sakit H Boejasin (RSHB) Pelaihari.
Hal ini tentu jadi kebanggaan. Pasalnya, usai terpilih seleksi itu, mereka bakal melenggang maju di ajang nasional. Lantas apa yang mereka ciptakan sehingga meraih pencapaian itu?

Pertama, Anna Aprianti. Ia membuat aplikasi via android. Namanya Sistem Informasi Jadwal Ambil Obat, atau disingkat Sejawat.
Fungsi aplikasi ini, adalah memudahkan pasien saat pengambilan obat setelah perawatan selama 30 hari. Dengan begitu, pasien tak perlu antri terlalu lama.

“Sistem ini juga terkoneksi dengan BPJS sebab ada obat yang diklaim terpisah,” jelas Anna, Selasa (20/6/2023).
Sepanjang pasien punya nomor rekam medik, jelasnya, maka tinggal memasukannya saja pada kolom yang disediakan. Sehingga dari rumah, pasien dapat mengetahui kapan pengambilan obat.
“Aplikasi ini dirancang selama sebulan bersama tim IT RSHB Pelaihari, termasuk uji coba. Penggunanya dalam pekan ini sudah 75 orang,” ujarnya.

Kedua, Laila Kurniati. Pencapaiannya didapat sebab ketekunannya dalam jemput bola memberikan edukasi gizi.
Menurut dia, pencegahan adalah hal paling dasar. “Sebab jika sudah sakti, akan sulit diatasi. Jadi memang gizi adalah faktor utama yang tidak bisa dibiarkan begitu saja,” katanya.
Dalam strateginya, ia menggunakan pendekatan preventif sehingga pemahaman soal pentingnya gizi dapat tersampaikan.
Di samping itu, ia juga aktif dalam upaya penanganan stunting. Dalam hal ini, ia menciptakan metode yang disebut “Si Maling Taubat”.
Singkatan dari, “edukasi, informasi dan konseling gizi serta pemantauan status gizi bayi BBLR dan balita Stunting”.
Lantaran kepeduliannya itu, ia sering menjadi narasumber dalam berbagai kegiatan menyangkut gizi

Sumber: poroskalimantan.com


Kembali Ke Halaman Sebelumnya